Senin, 30 Maret 2020

Kiasan Dasar Pramuka Penggalang


Kiasan Dasar Pramuka Penggalang




Pramuka usia 11-15 tahun disebut penggalang. Nama penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dari penjajah Belanda yaitu “Masa menggalang persatuan” yang diwujudkan dalam ikral sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Kongres pemuda II, yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928
 dipimpin oleh pemuda Soegondo Djojopoespito
Kelompok kecil pasukan penggalang beranggotakan 6-8 orang disebut regu yang berarti gardu tempat berjaga.
Kumpulan 3-4 regu disebut pasukan, berasal dari kata “pasukuan” yang berarti tempat suku berkumpul atau satu kelompok prajurit. Kiasan kehidupan pramuka penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman sebaya.

Tanda kecakapan umum tingkat penggalang berbentuk huruf V, dengan sisi pendek, 1,3 cm dan sisi panjang kaki 4,5 cm, dan kedua kaki itu membentuk sudut 1200, berwarna dasar merah. Sisi panjang kaki-kaki huruf V itu lurus. Di dalam kedua kaki huruf V itu terdapat gambar mayang terurai/manggar (bertangkai bunga kelapa tiga buah) dan berwarna putih.

Mayang terurai bertangkai tiga buah (manggar), menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang indah dan menarik, mengibaratkan pramuka penggalang yang riang, lincah, dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, mengladi dirinya dengan jiwa pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
Manggar yang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan pramuka penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
Bentuk barisan golongan penggalang saat upacara pembukaan latihan pasukan penggalang berbentuk angkare. Sejatinya angkare adalah sebuah persegi yang kehilangan satu sisinya, dalam bentuk barisan ini setiap regu berbaris satu saff, menghadap kakak pembina, dari sisi kanan, depan dan kiri. Masing masing orang dalam barisan ini melihat fokus pandangan adalah kakak pembina, namun seorang penggalang pun dapat melihat pemandangan di celah kanan dan kiri kakak pembina. Bentuk barisan ini mengkiasakan bahwa seorang penggalang masih dibawah bimbingan sepenuhnya kakak pembina, tetapi sudah diperkenankan untuk mulai menambah wawasan dunia luar, mulai dipersiapkan dan dikenalkan untuk melihat dunia kemasyarakatan seperti pada salah satu  satya pramuka Penggalang, mempersiapkan diri membangun masyarakat. 
Bentuk barisan pasukan penggalang saat upacara pembukaan latihan pasukan penggalang 

Berikut Link yang mungkin juga berguna untuk kakak Pembina Pasukan Penggalang : 

  1. Pelantikan Penggalang Ramu
  2. Naskah Pelantikan Penggalang Ramu
  3. Surat Keterangan Pelantikan Penggalang Ramu
  4. Upacara Pembukan Latihan Pasukan Penggalang
  5. Upacara Pindah Golongan dari siaga ke penggalang
  6. Filosofi  Golongan Penggalang



Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji  Hub 085743109113 ( hanya  SMS dan Wa, Tidak menerima telp. Mohon memperkenalkan diri terlebih dahulu)

Info Terbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar